Selasa, 08 September 2015

APBN-P 2015 Dukung Kemajuan Upsus Pajale


Petani memasang pupuk tablet Pamafert pada tanaman padi usia dua pekan, di Desa Tanjung, Pademawu, Pamekasan, Jatim, Sabtu (9/5). Selain dapat meningkatkan produksi padi hingga 20 persen, pupuk ini, juga praktis karena hanya sekali aplikasi dan tidak perlu pemupukan lagi, hingga masa panen, serta tidak akan terjadi kelangkaan seperti yang terjadi pada pupuk bersubsidi. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/Asf/nz/15.


APBN-P 2015 Dukung Kemajuan Upsus Pajale

(Berita Daerah – Nasional) Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa upaya khusus bagi percepatan swasembada komoditas padi, jagung, dan kedelai (upsus pajale) mengalami kemajuan berkat dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015.
Menteri Andi Amran di Jakarta, Rabu (3/6) mengatakan jika dukungan anggaran contingency 2014, APBN re-focusing 2015, maupun APBN-P 2015 telah berdampak pada kemajuan kinerja di lapangan. Dukungan anggaran tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan sektor pertanian di Indonesia.
Mentan menjelaskan dampak positif yang terjadi ialah pada aspek percepatan tanam, peningkatan indeks pertanaman, peningkatan luas tambah tanam, dan jumlah produksi pada masa panen raya. Seperti contohnya dalam masa panen raya kali ini produktivitas padi pada umumnya cukup tinggi yaitu sekitar tujuh hingga sembilan ton.

Sedangkan yang terkait dengan upsus pajale tersebut, terdapat kemajuan yang berhasil dicapai yaitu pada peningkatan luas lahan pada masa tanam bulan Oktober 2014 hingga Maret 2015 jika dibandingkan dengan masa tanam tahun sebelumnya. Capaian luas tambah tanam kurang lebih sebesar 400-500 ribu hektare dibanding (masa tanam) Oktober-Maret di tahun sebelumnya.
Tambahan luas lahan pada masa tanam tersebut merupakan capaian tertinggi sepanjang sejarah dan apabila dihitung secara kasar, maka capaian sebenarnya bisa mencapai 800 ribu hektare karena pada masa tanam tersebut tercatat penyaluran pupuk mencapai 265 ribu ton.

Mentan menambahkan pada saat pihaknya mengunjungi PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) ada tambahan pupuk sebesar 265 ribu ton. Apabila ini dibagi dengan 300 kwintal, maka bisa mencapai 800 ribu hektare pada periode Oktober-Maret. Mentan juga sudah melaporkan kepada Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), bahwa peningkatan tambah tanam tersebut juga diiringi dengan kenaikan penambahan pupuk.

Sementara itu Pada tahun 2015 ini pemerintah menargetkan produksi padi secara nasional mencapai 73 ton gabah kering giling (GKG). Jumlah tersebut meningkat 4,3 persen dibandingkan produksi tanaman padi pada tahun lalu yang hanya sebesar 70 juta ton GKG.


Untuk dapat merealisasikan terget tersebut, Mentan menargetkan di tahun 2015 ini produksi padi setiap provinsi bisa naik sekitar 5 hingga 10 persen dibandingkan pencapaian pada tahun 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar